Naura FNuha
Kamis, 23 April 2015
Selasa, 23 Desember 2014
SMP MOMENTS
Me with My Friends
AT MY TEACHER HOME |
AZIZAH, ME, AND BILQIS |
ME, AZIZAH, AND BILQIS |
|
BELLA, AZIZAH, BILQIS, ME, DINDA, AND NISA |
MUSLIMAH GIRLBAND :D |
WITH MY FRIENDS |
|
CLASS 7 MOMENTS |
ANDAI AKU MENJADI SCHOOL PROGRAM AT DSN. GAYAM |
ANDAI AKU MENJADI SCHOOL PROGRAM AT DSN. GAYAM |
KUNJUNGAN PENDIDIKAN TO PT.SOSRO |
|
KUNJUNGAN PENDIDIKAN MOMENTS @PT.SOSRO |
Rabu, 07 Mei 2014
PUISI RUJAK POPULER
POPULER
Puisi By : Naura FNuha
.
.
.
Rujak oh rujak
Namamu tdk asing
Di telinga orang Indonesia
Rasa mu khas
Rasa mu juga bermacam-macam
Ada yang manis
Ada yang asam
Ada juga yang pedas
Itulah makanan khas "NegriKu"
Aku bangga dengan "NegriKu"
.
.
.
Terima kasih telah membaca..
Jangan lupa tulis komentarnya ya.. :)
Puisi By : Naura FNuha
.
.
.
Rujak oh rujak
Namamu tdk asing
Di telinga orang Indonesia
Rasa mu khas
Rasa mu juga bermacam-macam
Ada yang manis
Ada yang asam
Ada juga yang pedas
Itulah makanan khas "NegriKu"
Aku bangga dengan "NegriKu"
.
.
.
Terima kasih telah membaca..
Jangan lupa tulis komentarnya ya.. :)
Sabtu, 14 Desember 2013
KISAH BERHIKMAH
NABI MUHAMMAD SAW. DAN PENGEMIS BUTA
Pada zaman Rasulullah Saw, tedapat seorang pengemis Yahudi yang menderita penyakit buta. Ia berada di sudut pasar Madinah al-Munawwarah. Apabila ada orang yang
mendekatinya ia berkata, " Wahai Saudaraku, janganlah kalian dekati Muhammad! Dia adalah orang gila, dia adalah pembohong, dan dia adalah tukang sihir! Jika kalian mendekatinya, maka kalian akan dipengaruhinya."
Namun Rasulullah Saw. selalu menjenguk pengemis Yahudi itu, dengan membawakan makanan setiap pagi. Tanpa berkata sepatah pun, beliau menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu, walaupun si pengemis selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.
Rasulullah Saw. selalu melakukannya, hingga menjelang beliau wafat. Dan setelah beliau wafat, tidak ada lagi orang yang membawakannya makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi itu.
Suatu hari, Abu Bakar Ra. berkunjung kerumah anaknya, Aisyah Ra. Abu Bakar bertanya kepada Aisyah, " Wahai anakku, adakah sunnah (perbuatan) Rasulullah yang belum aku kerjakan?"
Aisyah pun menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah, engkau adalah orang yang selalu mengikuti sunnah Rasulullah Saw. Hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan, kecuali satu sunnah saja."
"Apakah itu?" tanya Abu Bakar Ra.
"Setiap pagi, Rasulullah Saw. selalu pergi ke ujung pasar, dan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi berpenyakit buta yang ada di sana," tutur Aisyah Ra.
Keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar, dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar pun mendatangi pengemis itu, dan memberikan makanan kepadanya.
Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya, si pengemis itu marah-marah, sambil berteriak, "Siapakah kam?!"
Abu Bakar menjawab, " Aku adalah orang yang biasa datang untuk menyuapimu."
"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku," jawab si pengemis itu.
"Orang yang biasa mendatangiku itu memang selalu menyuapiku.Tapi, ia terlebih dahulu menghaluskan makanan tersebut dengan mulutnya. Setelah itu, ia berikan kepadaku dengan mulutnya sendiri, sehingga aku bisa mengunyahnya dengan mudah," lanjut pengemis itu.
Abu Bakar tidak dapat menahan air matanya. Ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, " Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah Saw.
Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar, ia pun menangis, dan berkata, "Benarkah demikian? Selama ini, aku selalu menghina dan memfitnahnya. Ia tidak pernah memarahiku dengan membawakan makanan setiap pagi. Sungguh, ia begitu mulia!"
Akhirnya, pengemis Yahudi berpenyakit buta itu pun bersyahadat untuk masuk Islam di hadapan Abu Bakar Ra.
Senin, 09 Desember 2013
JKT48 - BOKU NO SAKURA
JKT48 – Boku no Sakura
Memperbaiki garis
putih di lapangan sekolah
Di bawah matahari aku berlari, hari-hari masa muda
Jalan milik kamu terbentang lurus dan terus memanjang
Angin yang sesaat bersama dengan debu, memori jauh di sana
Tidak ingin kalah dari siapapun
Dengan siapakah diriku telah saling bersaing
Sampai tujuan yang aku ingin
Terus jalan walau tak akan sampai
Di tengah mimpi air mata mengalir
Ku hapus dengan tangan ini
Kakak kelas yang berlari di depan
Menghantar bayangan yang panjang
Bunga sakura gugur dan meninggalkan ranting
Tahun depan bersemi lagi
Saat teriakan klub sepakbola telah berhenti
Di bawah matahari aku berlari, hari-hari masa muda
Jalan milik kamu terbentang lurus dan terus memanjang
Angin yang sesaat bersama dengan debu, memori jauh di sana
Tidak ingin kalah dari siapapun
Dengan siapakah diriku telah saling bersaing
Sampai tujuan yang aku ingin
Terus jalan walau tak akan sampai
Di tengah mimpi air mata mengalir
Ku hapus dengan tangan ini
Kakak kelas yang berlari di depan
Menghantar bayangan yang panjang
Bunga sakura gugur dan meninggalkan ranting
Tahun depan bersemi lagi
Saat teriakan klub sepakbola telah berhenti
Aku
memandang matahari senja yang terbenam, kesepian musim panas
Pikiran yang bimbang di persimpangan mimpi yang berhenti
Pada saat itu dirimu menepuk pundakku dan pergi melewatiku
Sesuatu yang telah diajarkan punggung
Bahwa semua orang berlari dengan tempo yang berbeda
Pada tujuan yang aku ingin
Langit biru menunggu diriku
Mana yang lebih dulu memutuskan pita
Bagaimanapun juga boleh
Musim upacara kelulusan
Di dalam dada pun angin bertiup
Bunga sakura hari ini tercerai berai
Di tempat memikirkanmu
Sampai tujuan yang aku ingin
Terus jalan walau tak akan sampai
Di tengah mimpi air mata mengalir
Ku hapus dengan tangan ini
Kakak kelas yang berlari di depan
Menghantar bayangan yang panjang
Bunga sakura yang tertinggal
Pasti suatu hari kan berkelana dari ranting
Pikiran yang bimbang di persimpangan mimpi yang berhenti
Pada saat itu dirimu menepuk pundakku dan pergi melewatiku
Sesuatu yang telah diajarkan punggung
Bahwa semua orang berlari dengan tempo yang berbeda
Pada tujuan yang aku ingin
Langit biru menunggu diriku
Mana yang lebih dulu memutuskan pita
Bagaimanapun juga boleh
Musim upacara kelulusan
Di dalam dada pun angin bertiup
Bunga sakura hari ini tercerai berai
Di tempat memikirkanmu
Sampai tujuan yang aku ingin
Terus jalan walau tak akan sampai
Di tengah mimpi air mata mengalir
Ku hapus dengan tangan ini
Kakak kelas yang berlari di depan
Menghantar bayangan yang panjang
Bunga sakura yang tertinggal
Pasti suatu hari kan berkelana dari ranting
Sabtu, 07 Desember 2013
SENI
SENI
Cabang-cabang seni :
- Seni Rupa ~~~> Ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media titik, garis, bidang, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
- Seni Musik ~~~> Ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media suara (manusia maupun musik) yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
- Seni Tari ~~~> Ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media gerak tubuh manusia yang ditata dengan prinsp-prinsip tertentu.
- Seni Drama ~~> Ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media gerak, suara, dan rupa yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
SENI RUPA |
SENI TARI |
SENI MUSIK |
SENI DRAMA |
Minggu, 10 November 2013
PANTUN KILAT
PANTUN KILAT...
Jalan-jalan ke trotoar
Walau kampungan tapi pintar
Di rumpun bambu ada buaya
Kalau tak tahu hendaklah tanya
Buah anggur buah jeruk
Kalau belajar jangan ngantuk
Dahulu parang sekarang besi
Dahulu sayang sekarang benci
Jalan-jalan ke trotoar
Walau kampungan tapi pintar
Di rumpun bambu ada buaya
Kalau tak tahu hendaklah tanya
Buah anggur buah jeruk
Kalau belajar jangan ngantuk
Dahulu parang sekarang besi
Dahulu sayang sekarang benci
Langganan:
Postingan (Atom)